Bukittinggi--Pemerintah Kita Bukittinggi kembali mendapat predikat terbaik tingkat nasional. Kali ini penghargaan diberikan Kemenkes, dalam evaluasi pelayanan terbaik HIV-AIDS oleh Puskesmas Rasimah Ahmad.
Penghargaan tersebut, diberikan Direktur HIV AIDS Kemenkes RI, dalam pertemuan monitoring dan evaluasi Viral Load (VL) HIV Nasional, di Kota Tangerang, Jumat (17/02).
Baca juga:
Sumbar Ekspor 1 Ton Bumbu Randang ke Jerman
|
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, Pemerintah Kota Bukittinggi kembali meraih predikat terbaik Tingkat Nasional. Dimana untuk kali ini penghargaan diberikan atas hasil penilaian terhadap pelayanan pemeriksaan Viralload HIV di Indonesia. Hal ini bisa terwujud berkat kerjasama lintas program dan lintas sektor terkait layanan HIV – AIDS.
“Kita upayakan bagaimana warga Bukittinggi bebas dari HIV. Apapun akan kita upayakan, agar tidak ada warga kita, terutama generasi muda, terjerumus dalam HIV AIDS. Semua lini kita kerahkan. Apalagi di Bukittingi ada rumah sakit rujukan HIV AIDS, yaitu Rumah Sakit Achmad Mochtar. Terima kasih pada Kemenkes atas penghargaan yang diberikan pada Pemko Bukittinggi, khususnya Puskesmas Rasimah Ahmad, ” ungkap Wako Erman, Sabtu (18/02).
Wako juga mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit Dr. Ahmad Mochtar Bukittinggi sebagai rumah sakit rujukan HIV AIDS, petugas penjangkau dan pendamping Dinas kesehatan Kota Bukittinggi serta LSM Akbar Sumatra Barat sebagai mitra dalam penjangkauan dan pendampingan pasien HIV.
Kepala Dinas Kesehatan Bukittinggi, Linda Faroza, menjelaskan, Orang Dengan HIV AIDS (ODHIV) adalah pasien yang membutuhkan pelayanan yang berkesinambungan, karena pasien harus minum obat se umur hidup secara rutin dan teratur. Pemerintah kota Bukittinggi hadir memberikan perhatian dan dukungan dan pelayanan kepada penderita, agar pasien tidak merasa jenuh dalam menjalani pengobatannya.
“Inilah yang kita lakukan di Bukittinggi, salah satunya di Puskesmas Rasimah Ahmad. Alhamdulillah dari penilaian, kita mendapat prestasi terbaik tingkat nasional dalam pelayanan dan pemeriksaan Viralload HIV di Indonesia, ” jelasnya.(LindaFang)